PENDAMPINGAN GURU BAHASA INDONESIA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM PENGENALAN KURIKULUM BERBASIS CINTA MELALUI METODE KETERAMPILAN MENYIMAK EKSTENSIF DI KABUPATEN MERANGIN

Authors

  • Baitullah
  • Yusrizal
  • Elfa Eriyani
  • Sriutaminingsih
  • Khairul Anwar
  • Wiko Antoni

DOI:

https://doi.org/10.46368/dpkm.v5i3.4717

Abstract

Abstrak

Kurikulum berbasis cinta merupakan pendekatan pendidikan yang menempatkan kasih sayang, empati, dan kepedulian sebagai dasar proses pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah, nilai-nilai tersebut dapat diintegrasikan melalui keterampilan menyimak ekstensif. Kegiatan ini bertujuan mendampingi guru Bahasa Indonesia dalam mengenal dan menerapkan kurikulum berbasis cinta melalui metode keterampilan menyimak ekstensif di Kabupaten Merangin. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan pendampingan partisipatif (participatory mentoring approach), yang menempatkan guru sebagai mitra aktif dalam pelatihan, refleksi, dan penerapan pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan melalui empat tahap: persiapan, pelaksanaan, evaluasi–refleksi, dan tindak lanjut. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman guru terhadap konsep kurikulum berbasis cinta serta keterampilan dalam mengintegrasikan nilai kasih sayang dan empati melalui pembelajaran menyimak. Guru juga menunjukkan sikap lebih reflektif dan kolaboratif dalam merancang pembelajaran Bahasa Indonesia yang humanis. Pendekatan pendampingan partisipatif terbukti efektif memperkuat profesionalisme guru sekaligus menginternalisasi nilai kemanusiaan dalam pendidikan dasar.

Kata kunci: kurikulum berbasis cinta, pendampingan partisipatif, menyimak ekstensif, guru Bahasa Indonesia, madrasah ibtidaiyah.

Abstract

The love-based curriculum is an educational approach that places compassion, empathy, and care as the foundation of the learning process. In the context of teaching Indonesian at Madrasah Ibtidaiyah (Islamic Elementary Schools), these values can be integrated through extensive listening activities. This program aims to assist Indonesian language teachers in understanding and implementing a love-based curriculum through the extensive listening method in Merangin Regency. The implementation used a participatory mentoring approach, which positions teachers as active partners in training, reflection, and classroom application. The activity was conducted in four stages: preparation, implementation, evaluation–reflection, and follow-up. The results showed an increase in teachers’ understanding of the love-based curriculum concept and their ability to integrate compassion and empathy values through listening activities. Teachers also demonstrated more reflective and collaborative attitudes in designing humanistic Indonesian language lessons. The participatory mentoring approach proved effective in enhancing teachers’ professionalism while internalizing humanitarian values in primary education.

Keywords: love-based curriculum, participatory mentoring, extensive listening, Indonesian language teachers, Madrasah Ibtidaiyah.

Downloads

Published

2025-11-12

How to Cite

Baitullah, Yusrizal, Elfa Eriyani, Sriutaminingsih, Khairul Anwar, & Wiko Antoni. (2025). PENDAMPINGAN GURU BAHASA INDONESIA MADRASAH IBTIDAIYAH DALAM PENGENALAN KURIKULUM BERBASIS CINTA MELALUI METODE KETERAMPILAN MENYIMAK EKSTENSIF DI KABUPATEN MERANGIN. Dedikasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3). https://doi.org/10.46368/dpkm.v5i3.4717

Issue

Section

Articles

Citation Check