KESIAPAN ATLET PETANQUE DALAM MENGHADAPI PORPOV KALIMANTAN BARAT
DOI:
https://doi.org/10.46368/jpjkr.v10i2.1301Abstract
Abstract: The purpose of this study was to find out the efforts made by athletes and trainers for the petanque sport in facing the 2022 Porprov. The method used in this research is qualitative, namely a survey type. Data collection techniques in this study used interviews which contained questions that had to be answered by respondents. The results of this study are that after conducting interviews with trainers and athletes in the petanque branch, it can be concluded as follows: 1) The physical condition of the athletes is good, although the search for athletes did not go through a selection process; 2) The mastery of the game in the Melawi Regency petanque athlete is quite good, even though the training is not long; 3) Availability of a practice schedule, namely one week three times of practice, but the time before the match practice is carried out every day; 4) Availability of facilities and infrastructure even though they do not meet the standards, if enough for training is enough; 5) Environmental conditions are very supportive even though it's a little crowded, while petanque requires a high level of concentration.
Keywords: Athlete readiness, petanque, porprov
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan atlet dan pelatih cabang olahraga petanque dalam menghadapi porprov tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu jenis survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara yang berisi tentang pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Hasil penelitian ini adalah setelah melakukan wawancara kepada pelatih dan atlet cabang petanque dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kondisi Fisik yang dimiliki oleh atlet sudah bagus meskipun dalam pencarian bibit atlet tidak melalui proses seleksi; 2) Penguasaan permainan pada atlet petanque Kabupaten Melawi sudah cukup baik, meskipun latihan yang dilakukan tidak lama; 3) Tersedianya jadwal latihan yaitu satu minggu tiga kali latihan, akan tetapi waktu menjelang pertandingan latihan dilakukan setiap hari; 4) Tersedianya sarana dan prasarana meskipun belum memenuhi standar, jika untuk latihan sudah cukup; 5) Kondisi Lingkungan sangat mendukung meskipun sedikit ramai, sedangkan olahraga petanque memerlukan tingkt konsentrasi yang tinggi. Kata Kunci: Kesiapan atlet, petanque, porprov
References
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W. 2010. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.
F. A. Irawan, D. F. W. Permana, H. R. Akromawati, and H. Yang-Tian, “Biomechanical Analysis of Concentration and Coordination on The Accuracy in Petanque Shooting,â€
J. Phys. Educ. Sport. Heal. Recreat., vol. 8, no. 2, pp. 96–100, 2012.
Gunawan, H., (2017). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Pendidikan. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.
Hermawan, Iwan. 2012. Gerak Dasar Permainan Olahraga Petanque.
R. E. Cahyono and N. Nurkholis, “Analisis Back-swing dan Release Shooting Carreau Jarak 7 Meter Olahraga Petanque Pada Atlet Jawa Timur,†J. Prestasi Olahraga, vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2018.
Soepartono. 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga. Departemen Pendidikan Nasional
Sugito, S., Allsabah, M. A. H., & Putra, R. P. (2020). Manajemen kepelatihan klub renang Kota Kediri tahun 2019. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran, 6(1). https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i1.14021
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
T. Sutrisna, M. Asmawi, and R. Pelana, “Model Latihan Keterampilan Shooting Olahraga Petanque Untuk Pemula,†J. SEGAR, vol. 7, no. 1, pp. 446–53, 2018.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
2. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk pendistribusian non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan awal dari karya tersebut. publikasi di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak atas karya yang dipublikasikan.